Sabtu, 23 Oktober 2010

Di zaman modernisasi sekarang ini, masyarakat lebih memilih mengerjakan sesuatu tanpa terikat dengan waktu dan atasan resmi. Banyak kawan-kawan kita yg lebih memilih melakukan suatu kegiatan usaha di banding mencari pekerjaan di instansi-instansi pemerintah maupun usaha, itu karena faktor kurangnya lapangan kerja yang menyerap tenaga kerja. Bisa kita lihat faktanya, disekeliling kita bahkan dimana-mana kegiatan usaha lebih banyak yang berjalan. Salah satu alternatif usaha sekarang ini yaitu dengan membuka usaha WARung interNET. Tanpa panjang lebar disini kita akan membahas tentang bagaimana cara mensetting Router Mikrotik yang biasanya menjadi alat routing favorit para pemilik WARung interNET. Nah, mungkin bagi anda yang memiliki atau sedang mengelola usaha ini pernah mendengar tentang Mikrotik, ( Maaf penjelasan tentang apa itu Mikrotik silahkan browse aja di om google.) 


Dalam mensetting sebuah mikrotik perlu anda tau sebelumnya apa itu mikrotik serta fungsinya seperti apa, karena berikut saya hanya akan langsung pada inti judul post saya yaitu bagaimana cara men-setting mikrotik untuk warnet ( Dasar ). Yang pastinya sebelumnya sudah terinstal sebuah RouterOS Mikrotik jika anda menggunakan PC untuk mikrotik atau anda telah memiliki Routerboard Mikrotik include RouterOS nya.

Jika anda menggunakan PC untuk mikrotik, anda dapat langsung mengetikkan perintah di bawah ini, sedangkan anda yang menggunakan RouterBoard Silahkan unduh dulu aplikasi winbox untuk lebih mudahnya, berikut perintahnya :

Menentukan IP address Mikrotik untuk ethernet yang akan terhubung ke LAN dan Modem (Publik)
  • ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
  • ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2
- Kita memberikan IP address ke ether1 yaitu yang terhubung ke modem dengan IP 192.168.1.2 ( jika IP modem anda 192.168.1.1 ( Biasanya gitu, klo merk Billion biasanya menggunakan IP 192.168.1.254 ), kemudian kita memberika IP address ke ether2 yaitu yang akan terhubung ke jaringan LAN atau SWITCH dimana IP yang akan kita gunakan untuk client di LAN adalah 192.168.0.(sekian) 

Set DNS
  • ip dns set primary-dns=202.134.1.10 secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
- Menentukan DNS yang kita gunakan, dimana DNS ini kita sesuaikan dengan DNS yang digunakan di daerah kita masing-masing. primary-dns adalah dns yang di prioritaskan sedangkan secondary-dns adalah DNS cadangan yang akan digunakan ketika DNS utama bermasalah. Allow-remote-requests=yes berfungsi agar client dapat menggunakan DNS ini ketika terhubung dengan Mikrotik, caranya dengan mengisi pada preferred DNS server dengan IP Mikrotik di LAN yaitu 192.168.0.1, ok.

Set Gateway
  • ip route add gateway=192.168.1.1
- Gateway harus di set dengan IP keluaran yaitu IP modem, dan semua settingan ini berlaku ketika anda menggunakan settingan PPPoE di modem anda. Anda dapat mencoba dengan perintah ping www.google.com atau terserah anda!

Set Firewall NAT
  • ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade
- Perintah diatas agar koneksi internet dapat diakses oleh client dengan keluaran ke interface ether1 atau yang mengarah ke modem.

Set Firewall Mangle
  • ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connection-mark=clients-con chain=prerouting
  • ip firewall mangle add connection-mark=clients-con action=mark-packet new-packet-mark=clients chain=prerouting
- firewall mangle ini berfungsi untuk menandai semua packet yang berasal dari LAN yang akan kita gunakan pada pengaturan queue nanti

Set Queue Tree
  • queue tree add name=download parent=ether2 packet-mark=clients limit-at=131072 max-limit=262144
  • queue tree add name=upload parent=ether1 packer-mark=clients limit-at=65536 max-limit=131072
- queue ini adalah settingan queue tree atau merata, ada baiknya anda menggunakan queue tree dengan pcq tapi silahkan anda cari aja dulu ma om google. queue untuk upload sebaiknya g usah digunakan jika anda menggunakan ISP yang memiliki upload kecil, misal speedy, silahkan lost kan sj paket uploadnya karena upload speedy lebih kecil. Saya menuliskan diatas itu hanya untuk sekedar pembelajaran kita bersama.

Settingan diatas merupakan settingan awal saya sewaktu baru mengenal mikrotik, itu juga nemunya di om google,,hehehehe......dan di eksperimen dengan ISP speedy, dengan menggunakan Mikrotik versi 2.9.27. Setelah melihat dan membaca tutorial saya diatas silahkan anda memodifikasi sedemikian rupa agar settingan anda dapat optimal seoptimal mungkin,,,,weeeeeeeeeeew. Misalnya dengan menggunakan Web-proxy Internal Mikrotik atau Web-proxy Eksternal seperti Squid di linux or semacamnya. Serta settingan-settingan lainnya yang saya blm bisa paparkan disini. 

Tulisan diatas berdasarkan pengalaman pribadi dengan settingan dasar yang cupu ini, tapi walau secupu-cupunya tulisan saya semoga berkenan & bermanfaat bagi kita semua. Saya tunggu kritik & saran yang dapat membangun blog ini agar sekali lagi memberi kita manfaat. 

Trim's

by fadel

TIDAK ADA KATA TERLAMBAT UNTUK BELAJAR....!

9 kritik n saran:

Anonim mengatakan...

thank's kk tutornya, tinggal copas aj nih......

Anonim mengatakan...

Fadly jie...... hehe

Anonim mengatakan...

yg ini nih saya mau permantav....
mas' bagi donk ilmu'nya.... hehehe

Fadli Ahmad mengatakan...

hehe @anonim : silahkan di copas aj dulu gan, ntar klo ad masalah kita belajar sm2 di blog ini,,,seeeeeeeeeep dah....

Anonim mengatakan...

seeeep, tapi harus praktek juga nih..... wkwkwkwk

Anonim mengatakan...

lam kenal bos, awam masian soal mikrotik, ni q coba2 settingan dasar gitu, pingin tau banget settingan internal proxynya bos? bagi dunk kiat2 sukses nya,,hehe

admin mengatakan...

maaf reply nya lambat y,,,sebelumnya, diatas sy menggunakan mikrotik 2.9.27 jika anda berminat menggunakan internal proxy nya berikut perintahnya :

/ip web-proxy set
parent-proxy={proxy parent/optional}
hostname={ nama host untuk proxy/optional}
port={port yang mau digunakan}
src-address={ address yang akan digunakan untuk koneksi
ke parent proxy/default 0.0.0.0}
transparent-proxy=yes
max-object-size={ ukuran maximal file yang akan disimpan
sebagai cache/default 4096 in Kilobytes}
max-cache-size= { ukuran maximal hardisk yang akan
dipakai sebagai penyimpan file cache}
cache-administrator={email administrator yang akan digunakan
apabila proxy error, status akan dikirim
ke email tersebut}
enable==yes

contohnya :

/ip web-proxy set enabled=yes src-address=0.0.0.0 port=8080 hostname="proxy.routerku.co.id" transparent-proxy=yes
parent-proxy=0.0.0.0:0 cache-administrator="support@routerku.co.id" max-object-size=4096KiB cache-drive=system
max-cache-size=unlimited max-ram-cache-size=unlimited

sebelum or setelahnya silahkan redirect port anda yang akan dialihkan ke port proxy seperti contoh diatas web-proxy menggunakan port 8080, maka port seperti port 80, 3128, 8000 dll.silahkan anda redirect ke port proxy, perintahnya :

/ip firewall nat add chain=dstnat
protocol=tcp
dst-port=80
action=redirect
to-ports={ port proxy }

contoh :

/ ip firewall nat
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080
comment="" disabled=no
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=3128 action=redirect to-ports=8080
comment="" disabled=no
add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=8000 action=redirect to-ports=8080

maaf klo ada kekurangan tetapi tidak ada salahnya jika anda mencobanya terlebih dahulu, peace....! ^_^

Anonim mengatakan...

wah, gan rasa nya saya harus banyak blajr...
masih jauh bgt sya ngrti untuk mikrotik...
bgi2 ilmu ya gan....
hehehehehehehe

loket ppob mengatakan...

trims atas infonya gan